Tersebarnya Pornografi Adalah Tanda Kecil Kiamat

Category: Benteng Terakhir Published: Monday, 17 September 2012 Written by Siti Aisyah

“Demi Allah,tidak akan terjadi kiamat sehingga tersebarnya kecabulan dan tindakan tidak senonoh, lingkungan tetangga yang buruk, putusnya tali silaturrahim, orang amanah dikhianati dan pengkhianat dipercaya.” (Al-Mustadrak ‘alash-Shahihain)

Suatu peringatan yang dikeluarkan lebih dari 14 abad yang lalu dari lisan seorang yang mulia pilihan Allah SWT.

Lebih dari empatbelas abad yang lalu kejahiliyahan juga memiliki budaya kecabulan. Lebih dari empatbelas abad yang lalu lingkungan yang buruk juga pernah ada. Demikian pula lebih dari empatbelas abad yang lalu, putusnya tali silaturahim dan pengkhianatan atas amanah sudah pernah berlaku di atas bumi ini.

Keburukan-keburukan tersebut bukan barang baru bagi komunitas manusia sejak zaman dahulu. Namun mengapa perilaku-perilaku buruk tersebut dinyatakan sebagai tanda-tanda Kiamat? Apa yang membedakan antara dulu dan sekarang?

Read more: Tersebarnya Pornografi Adalah Tanda Kecil Kiamat

Keluarga Tempat Mencetak Pemimpin

Category: Benteng Terakhir Published: Monday, 08 October 2012 Written by Siti Aisyah Nurmi

Pemimpin yang sedang dicari-cari orang banyak adalah pemimpin kolosal untuk satu kafilah bangsa, negeri ini, dengan segala ke-aneka-ragam-an-nya. Skala besar. Untuk skala yang besar tersebut, semua orang mencari-cari sosok yang ”besar”, entah apanya yang besar, namanya-kah, keturunan-nya-kah, tampang-nya-kah, umurnyakah? Rakyat negeri ini masih mencari format, ukuran besar apa yang sedang dicari.

Hari-hari ini sampai ke tahun depan, kata pemimpin menjadi kata yang paling banyak dibicarakan setelah kata politik. Jelang ”pesta demokrasi” 2009 yang konon memiliki sistem paling rumit sedunia, mencari pemimpin adalah agenda besar bangsa saat ini.

Pemimpin yang sedang dicari-cari orang banyak adalah pemimpin kolosal untuk satu kafilah bangsa, negeri ini, dengan segala ke-aneka-ragam-an-nya. Skala besar. Untuk skala yang besar tersebut, semua orang mencari-cari sosok yang ”besar”, entah apanya yang besar, namanya-kah, keturunan-nya-kah, tampang-nya-kah? Rakyat negeri ini masih mencari format, ukuran besar apa yang sedang dicari.

Read more: Keluarga Tempat Mencetak Pemimpin

Mari Mengenal Anak Kita

Category: Benteng Terakhir Published: Monday, 26 November 2012 Written by Siti Aisyah Nurmi

Manakala kurang mengenal anaknya orangtua kurang mampu memberi nasehat yang tepat pada anaknya sehingga anak kemudian cenderung mengabaikan.  Sembilan bulan ibu mengandung, sekian bulan lagi merawat sambil menyusui, ditambah sekian tahun membesarkan anak. Apakah kita sudah mengenal anak kita? Mungkin sudah, mungkin juga belum, atau mungkin baru sebagian? Wallahua’lam.

Sebagai orangtua, ibu dan ayah memiliki tuntutan untuk memahami anak-anaknya. Apalagi dengan semakin kompleksnya kehidupan modern, semakin banyaknya variasi dan pilihan kehidupan, maka semakin besarlah tuntutan untuk hal ini. Mau sekolah di mana? Sekolah kejuruan-kah? Atau sekolah umum? Atau kursus? Atau homeschooling?

Read more: Mari Mengenal Anak Kita

Bunda, Mari Mengamati Buah Hati Kita

Category: Benteng Terakhir Published: Saturday, 01 December 2012 Written by Siti Aisyah Nurmi

Sepanjang hidup anak berkembang dan berubah, seiring itu pulalah sebaiknya sang ibu tetap mengamati dan mencoba mengenal anaknya.

Siapakah anak kita? Bayi mungil yang ditimang ibu dan ayah saat pertama kali?
Sembilan bulan sepuluh hari seorang ibu membawa bayinya dalam kandungan, secara naluri seorang ibu ia sudah mengenalinya. Betapapun ia belum pernah melihatnya, namun perasaan saling mengenal sudah tertanam di antara ibu dan anak.

Sejak dalam kandungan, sang ibu sudah dapat membedakan apakah anak yang ini terbilang gesit karena banyak geraknya di dalam kandungan, atau tergolong tenang. Sepanjang kehamilan, sebagian ibu menyempatkan diri berdialog dengan jabang bayinya lewat usapan lembut di kulit perutnya, dan kadang ada “jawabannya” dari dalam berupa tendangan halus atau terasa sang jabang bayi bergerak.

Read more: Bunda, Mari Mengamati Buah Hati Kita

Haji, Jihadnya Wanita

Category: Benteng Terakhir Published: Monday, 15 October 2012 Written by Siti Aisyah Nurmi

Dalam menghadapi Haji yang paling penting tetaplah persiapan taqwa agar halangan apapun dan kesulitan apapun pasti teratasi dengan hati lapang.

"Jihad kaum wanita adalah haji ke Ka’bah.” (HR Ahmad 23741). Begitu kata Nabi Muhammad SAW. Haji adalah aktivitas yang berat, sejak dari merencanakan keberangkatan hingga melaksanakan semua wajib, rukun dan sunnahnya.

Siapapun yang mempunyai niat untuk berhaji dari negeri yang jauh seperti negeri kia, seharusnya mempersiapkan diri dengan cukup. Jangan lupa yang paling penting adalah persiapan Taqwa, karena begitulah arahan dari Kitab Allah Al Qur’an yang mulia.

Apa saja kiranya yang perlu dipersiapkan seorang calon haji?

Pertama, persiapkan mental. Persiapkan hati, pikiran dan tentunya niat, semurninya untuk berhaji karena Allah SWT. Hapuskan semua niat yang bukan karena Allah. Jangan berhaji karena ingin disebut hajjah, atau karena ingin jalan-jalan atau belanja, atau niat-niat lain yang bukan karena Allah. Dengan kemantaban niat, maka aturlah pikiran dan kesiapan mental untuk melaksanakan ibadah wajib ini.

Read more: Haji, Jihadnya Wanita

Shop