Membuktikan Diri Muslim Di Hadapan Allah

Category: What Must We Do Now? Published: Sunday, 16 September 2012 Written by Ihsan Tandjung

Seorang muslim perlu selalu melakukan muhasabah (introspeksi). Terutama ia harus periksa adakah dirinya telah memenuhi kriteria seorang beriman sejati? Dan untuk itu ia mesti membuktikan bahwa dirinya merupakan seorang muslim di hadapan Allah سبحانه و تعالى . Bukan di hadapan manusia lainnya. Muslim-mukmin sejati pasti mengharapkan pengakuan dari Allah سبحانه و تعالى bukan dari sesama manusia, bahkan bukan pengakuan dari dirinya sendiri.

Di dalam bukunya, Anshari Ismail menulis sebagai berikut:

“Yang perlu kita lakukan hanyalah membuktikan diri bahwa kita ini seorang muslim. Muslim yang dikehendaki oleh Allah سبحانه و تعالى , bukan muslim yang kita kira sendiri. Karena kita adalah hamba Allah سبحانه و تعالى bukan hamba diri sendiri. Karena kita mengharap ridha Allah سبحانه و تعالى bukan ridha diri sendiri. Oleh karena itu, untuk membuktikan bahwa kita seorang muslim, maka kita harus ber-Islam dengan caranya Allah سبحانه و تعالى bukan dengan cara kita sendiri. Tetapi bagaimana ber-Islam dengan cara Allah سبحانه و تعالى ?” (“Jalan Islam-Transformasi Akidah dalam Kehidupan” – Anshari Ismail - AnNur Books Publishing 2008 – hlm 7)

Dewasa ini, tidak sedikit kaum muslimin yang ber-islam menurut kemauannya sendiri atau kemauan orang lain. Sehingga ia membuat kriteria sendiri siapa yang disebut muslim. Dan karena kriteria itu adalah buatannya sendiri, maka cenderung disesuaikan dengan keinginan pribadi. Misalnya, dia menganggap dirinya muslim bila sudah mengucapkan dua kalimat syahadat, tanpa memandang perlu memahami konsekuensinya. Dia kira hanya dengan sudah mengucapkan secara lisan dua kalimat syahadat berarti seseorang sudah pasti terpelihara dari api neraka dan masuk surga. Dia berlindung di balik hadits seperti:

مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Barangsiapa yang mengucapkan: “Tidak ada ilah (yang berhak disembah) selain Allah” (laa ilaaha illa Allah), niscaya dia masuk surga.” (Tirmidzi 2562) Shahih

Read more: Membuktikan Diri Muslim Di Hadapan Allah

Keutamaan Latihan Memanah

Category: What Must We Do Now? Published: Friday, 14 September 2012 Written by Ihsan Tandjung

Setiap hari Uqbah bin Amir Al Juhani keluar dan berlatih memanah, kemudian ia meminta Abdullah bin Zaid agar mengikutinya namun sepertinya ia nyaris bosan. Maka Uqbah berkata, "Maukah kamu aku kabarkan sebuah hadits yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Ia menjawab, "Mau." Uqbah berkata, "Saya telah mendengar beliau bersabda:

 

يُدْخِلُ بِالسَّهْمِ الْوَاحِدِ ثَلَاثَةَ نَفَرٍ الْجَنَّةَ صَاحِبَهُ الَّذِي يَحْتَسِبُ

فِي صَنْعَتِهِ الْخَيْرَ وَالَّذِي يُجَهِّزُ بِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

وَالَّذِي يَرْمِي بِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَالَ ارْمُوا وَارْكَبُوا

وَإِنْ تَرْمُوا خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَرْكَبُوا

"Sesungguhnya Allah 'azza wajalla akan memasukkan tiga orang ke dalam surga lantaran satu anak panah; orang yang saat membuatnya mengharapkan kebaikan, orang yang menyiapkannya di jalan Allah serta orang yang memanahkannya di jalan Allah." Beliau bersabda: "Berlatihlah memanah dan berkuda. Dan jika kalian memilih memanah maka hal itu lebih baik daripada berkuda." (AHMAD - 16699) 

Read more: Keutamaan Latihan Memanah

Beramal Sebanyak Mungkin Atau Beriman Sebelum Beramal?

Category: What Must We Do Now? Published: Saturday, 15 September 2012 Written by Ihsan Tandjung

Di dalam Al-Qur’an seringkali Allah سبحانه و تعالى menyatakan bahwaAllah سبحانه و تعالى pasti membalas seorang hamba sebagai ganjaran atas amal-perbuatan yang telah dilakukannya. Perbuatan apapun, apakah berupa sebuah amal baik maupun amal buruk, kedua-duanya pasti bakal diberi ganjaran oleh Allah سبحانه و تعالى .

أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيها جَزَاءً بِما كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Al-Ahqaf 14)

 

فَأَعْرِضُوا عَنْهُمْ إِنَّهُمْ رِجْسٌ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Maka berpalinglah dari mereka; karena sesungguhnya mereka itu adalah najis dan tempat mereka Jahanam; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. (QS At-Taubah 95)

Read more: Beramal Sebanyak Mungkin Atau Beriman Sebelum Beramal?

Jangan Biarkan Anak Anda Disihir

Category: Benteng Terakhir Published: Monday, 17 September 2012 Written by Siti Aisyah

 

إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ لَسِحْرًا أَوْ إِنَّ بَعْضَ الْبَيَانِ لَسِحْرٌ

Sesungguhnya dalam penjelasan (bayan) itu mengandung sihir, atau sesungguhnya sebagian bayan (penjelasan) itu mengandung sihir.” (HR. Bukhari No. 5325)

Sihir merupakan kekuatan oknum Dajjal. Kelak ia akan menyihir ummat manusia dengan “surga” dan “neraka”-nya yang bertentangan dengan Surga dan Neraka yang sebenarnya. Dajjal kelak akan muncul sebagai musuh kemanusiaan. Sebagaimana Nabi SAW mengatakan bahwa setiap Nabi dan Rasul diutus untuk memperingatkan ummat manusia akan Dajjal ini. Dan bahwa kelak ketika muncul Dajjal akan berkelana di atas bumi ini dan memasuki setip kampung dan negeri untuk menyesatkan ummat manusia, kecuali dua negeri.

Dewasa ini sihir sudah menjadi komoditi. Bahkan sihir sudah menjadi konten tetap dalam film dan hiburan dewasa dan anak. Namun banyak yag tidak menyadari kadar bahayanya. Terutama para orangtua modern yang membesarkan anak-anaknya di depan layar monitor dan televisi.

Dajjal memang belum muncul secara pribadi, namun sistem dunia yang kini berlaku adalah Sistem Dajjal. Para pendukungnya telah berkuasa di dunia maya dan dunia hiburan. Sebagai muslim yang ingin kembali ke Allah sebagai hambaNya yang diridhoi, sudah sepatutnya kita memahami bahaya-bahaya sistem ini.

Read more: Jangan Biarkan Anak Anda Disihir

AWAS! Dajjal Menyerang Rumah Anda!

Category: Benteng Terakhir Published: Monday, 17 September 2012 Written by Siti Aisyah

Hidup di era kelam penuh fitnah ini sungguh tidak mudah. Dajjalnya sendiri belum kelihatan, namun jeratan sistemnya tetap tak dapat dianggap enteng. Setiap saat mesti waspada, setiap aspek kehidupan harus kita periksa ulang satu kali, dua kali bahkan berkali-kali untuk memastikan keamanannya dari jeratan sistem Dajjal.

Bapak, Ibu. Pernahkan anda berpikir bahwa kedatangan Dajjal sudah sedemikian dekat? Mungkin anda sudah berkali-kali mendengarkan ceramah yang memperingatkan fitnah Dajjal. Disebutkan dalam nash hadits tersebut:”....pagi hari seseorang masih beriman dan sore hari kafir.”. Begitulah ancaman riel saat ini.

Jika memikirkan dengan seksama apa maksud hadits tersebut, kita layak khawatir bahwa fitnah yang datang menyerang merupakan fitnah yang besar, atau fitnah yang sangat berbahaya. Riddah, atau murtad/Surut /atau mundur / atau berpaling dari kebenaran, bukan ancaman kecil atau ringan. Riddah akan memutuskan hubungan kita dengan segala kenikmatan yang dijanjikan Allah bagi orang-orang beriman di negeri Abadi.

Read more: AWAS! Dajjal Menyerang Rumah Anda!