Rizki : Dipancing Atau Dijala...?

Category: What Must We Do Now? Published: Tuesday, 18 September 2012

Salah satu ustadz saya Doktor ahli tafsir Al-Qur’an ustadz Dr. Muslich Abdul Karim, sering mengajari kami jama’ah pengajiannya cara untuk memperoleh malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan.Pendekatan beliau sangat masuk akaldan mudah dipahami,yaitu mencari malam Lailatul Qadar- jangan dipancing ( maksudnya hanya beribadah serius di malam-malam tertentu), tetapi di jala (yaitu beribadah secara intensif di sepanjang 10 hari terakhir atau bahkan di seluruh bulan Ramdahan) – maka insyaAllah pas datangnya malam Lailatul Qadar kita lagi berada di puncak peribadatan kita.

 

 

Seperti mencari malam Lailatul Qadar tersebut dimana orang yang menjala lebih berpeluang untuk memperolehnya ketimbang yang memancing, maka demikian pulalah kita dalam mencari rizki ini - dalam arti sempit penghasilan. Sebagian terbesar orang lebih suka memancing rizki – yaitu mengandalkan rizkinya dari satu sumber saja seperti gaji dari tempatnya bekerja.

 

Hanya sebagian kecil saja yang memahami dan mengimplementasikan pencarian rizki melalui teknik menjala. Mereka inilah orang-orang yang bersedia meng-explore segala bentuk opportunity – yang halal tentunya - untuk meraih pintu-pintu rizki yang begitu luas yang bahkan kita sendiri tidak bisa menduganya “....barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya...”(QS 65 :2-3).

 

Urusan Allah-lah yang memberi kita rizki dari arah yang tidak disangka-sangka ini, sedangkan kewajiban kita adalah berusaha. Dalam konteks berusaha inilah teknik menjala rizki ini menjadi sangat relevan dengan ayat tersebut diatas. Lantas bagaimana kita yang selama ini mungkin sudah pandai memancing,mulai belajar pula menjala ?.

 

Dalam dunia investasi ada istilah Seed Capital yaitu modal ( tidak hanya bersifat uang, bisa waktu atau tenaga dlsb) yang rela kita investasikan untuk sesuatu ide yang masih sangat awal, ibarat benih yang kita rela tebarkan tanpa tahu pasti mana yang akan tumbuh. Meskipun sangat berisiko, kerelaan menebar benih ini menjadi tahap yang amat sangat menentukan – karena tanpa menebar benih tersebut – seluruh ide dan visi kita tentang usaha tidak akan pernah terwujud dengan sendirinya.

 

Untuk mudahnya dipahami Seed Capital ini saya ambilkan dari apa yang kami lakukan di Pesantren Wirausaha Daarul Muttaqiin bersama para peserta program ini yang kini sudah mencapai 13 angkatan. Karena banyaknya ide yang bagus-bagus, sejumlah ide tersebut kami putuskan untuk secara serius danai pengembangannya serta luangkan waktu untuk menekuninya hari demi hari.

 

Melalui program Seed Capital ini, kedua belah pihak dapat saling memberi manfaat secara maksimal.Peserta dapat ber-exercise usaha tanpa harus mengeluarkan modal sendiri, dari pihak Pesantren memperoleh lahan untuk menaburkan Seed Capitalatau benih investasi tersebut.

 

Seperti juga bercocok tanam, ada yang tumbuh dan ada yang tidak – ini wajar. Bila satu saja biji tumbuh dari setiap 5 biji yang kita taburkan; maka insyallah Program Pesantren Usaha Daarul Muttaqiin ini sudah akan dapat menghasilkan beberapa usaha yang memberi manfaat tidak hanya pada peserta yang terlibat langsung, tetapi juga peserta-peserta berikutnya yang mengikuti program ini.

 

Ketika biji-biji yang kami tanam tersebut sudah ada yang mulai tumbuh, maka diperlukan lagi upaya untuk membesarkannya. Disinilah masyarakat luas – tidak hanya peserta program Pesantren Wirausaha - bisa ikut terlibat dalam membesarkannya baik dengan modal, keagenan,dengan kerjasama pengembangan ataupun berbagai bentuk kerjasama lainnya.

 

Diantara benih-benih yang kami tanam tersebut yang dalam waktu dekat insyallah mulai tumbuh adalah program Planet Beku dari angkatan I. Iklan lowongan keagenan yang kami muat bulan lalu bersamaan dengan persiapan produksi yang semakin matang - mulai mendapatkan response yang banyak. Insyallah akhir bulan ini kami sudah akan bisa mengadakan acara Product Knowledge Briefing & Sales Strategy bagi para calon agen, mitra kerjasama maupun pihak-lain yang ada minat terhadap project ini.

 

Pembaca situs ini juga dapat bergabung pada acara ini dengan mendaftar di event yang kami umumkan di facebook GeraiDinar.Siapa tahu, Seed Capital atau benih yang Anda rela menanamnya ( sekali lagi tidak harus bersifat uang, bisa bersifat meluangkan waktu untukexplore peluang yang ada) di project ini menjadi salah satu tanaman yang kelak tumbuh subur bagi Anda juga ?.

 

Siapa tahu pula, kepersertaan Anda di project ini bisa menjadi awal Anda untuk mencari rizki melalui teknik menjala dan tidak hanya mengandalkan teknik memancing rizki di lingkungan Anda bekerja. Wa Allahu A’lam.

 

[Tulisan ini diambil dari www.geraidinar.com, dengan seizin penulis.]

 

Shop