Doomsday Versi Kaum Kafir Bukanlah Hari Kiamat
Hari Jum'at tanggal 21 Desember pada tahun 2012 lalu adalah hari yang digembar-gemborkan oleh banyak fihak –terutama media massa barat serta Hollywood- sebagaiDoomsday atau Apocolypse alias hari Kiamat. Banyak sekali tayangan di TV maupun filem dibuat berlandaskan asumsi tersebut. Sebut saja misalnya filem Hollywood beberapa tahun yang lalu berjudul “2012”. Demikian pula di kanal National Geography yang berlangganan TV kabel, dapat menyaksikan sekian banyak episode bertema “Doomsday Preppers”. Atau di kanal History terdapat serial berjudul “Countdown To Apocolypse”. Semua ini tidak terlepas dari hebohnya anggapan yang sepertinya sengaja diopinikan bahwa tanggal 21 Desember 2012 merupakan Doomsday atau Apocolypse....! Benarkah hari ini merupakan hari Kiamat?
Isu kiamat itu berasal dari perhitungan kalender Suku Maya yang akan berakhir pada 21 Desember 2012. Namun, sejumlah kalangan mengatakan ramalan kiamat tersebut hanya sebagai bentuk kesalahan penafsiran terhadap penanggalan Suku Maya itu. Kalender suku Maya menandai akhir dari lingkaran tahun 5.126, bila dihitung tepat pada 21 Desember 2012. Pada saat itulah (hari ini) dewa perang dan penciptaan, Bolon Yokte akan kembali dan menandai berakhirnya Baktun 13, yaitu periodisasi waktu 394 tahun yang diciptakan bangsa Maya. Kemunculan Bolon Yokte akan menandai kehancuran dunia. Dengan kata lain, suku Maya memiliki pandangan siklus untuk waktu dan tidak akan melihat akhir dari siklus kalender tersebut sebagai akhir dunia.
Sebenarnya perkiraan tersebut tidak akan muncul sampai bangsa Barat mulai menafsirkan ulang kalender Suku Maya tersebut dalam beberapa dekade terakhir — bahwa kalender tersebut mengisyaratkan tanda-tanda kiamat.
Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya tindakan “penafsiran ulang kalender suku Maya” oleh bangsa barat yang sedang mendominasi dunia dewasa ini tampaknya bermotif –minimal- bisnis. Berbagai produk tayangan bertema kiamat menjadi laku dan diminati banyak warga dunia. Sampai-sampai muncul bisnis “bunker” yang harganya superheboh untuk menjadi tempat evakuasi para doomsday preppers bila semacam kiamat benar-benar terjadi.
Namun selain motif bisnis kita dapat mencurigai motif lainnya. Yaitu motif mengontrol tingkah-laku warga dunia yang mudah terpengaruh oleh isyu “kiamat” tersebut. Mereka menjadi sedemikian takutnya sehingga rela diatur dan dikontrol arah dan tujuan hidupnya oleh fihak yang dianggap memiliki otoritas, yakni para cukong yang berkolaborasi dengan para pengambil kebijakan. Dan siapakah yang sesungguhnya menggerakkan para cukong dan politisi itu? Tidak lain adalah kaum yahudi dengan berbagai “secret societies”-nya sebagai jaringan kerja berskala global semisal Freemasonry, Illuminati atau Kabbalah.
Apa tujuan akhirnya? Mereka ingin memastikan bahwa umat manusia tidak meyakini Hari Kiamat sebagaimana dikehendaki oleh Allah subhaanahu wa ta'aala sesuai keterangan di dalam Al-Qur’an maupun hadits-hadits Nabi Muhammad shollallahu 'alahi wa sallam. Segenap ramalan kaum kafir dan musyrikin yang beredar dewasa ini mengenai “doomsday / apocolypse” (hari kiamat) mengandung kesesatan, baik dari sisi penetapan jadwalnya maupun deskripsinya.
Bila manusia –khususnya umat Islam- sudah tidak lagi memiliki keimanan dan pemahaman yang benar terhadap Hari Kiamat, maka kaum yahudi merasa telah berhasil memenuhi keinginan musuh Allah dan orang-orang beriman, yaitu syetan. Sebab syetan merupakan tuan mereka yang keinginannya senantiasa mereka patuhi. Allah subhaanahu wa ta'aala berfirman:
وَلا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا
“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.” (QS Al-Baqarah 217)
Satu-satunya kelompok manusia di era modern ini yang masih memiliki konsep yang benar mengenai hari Kiamat tinggal ummat Islam. Sebab sumber ajaran agama kita masih terpelihara keasliannya. Baik yang bersumber dari wahyu Al-Qur’an maupun hadits-hadits Nabi Muhammad shollallahu 'alahi wa sallam. Kesombongan kaum yahudi telah menghalangi mereka untuk menerima kebenaran Al-Islam. Alih-alih mereka beriman kepada ajaran yang dibawa oleh Nabi Akhir Zaman, mereka malah berusaha menandingi Allah subhaanahu wa ta'aala dengan menyebarluaskan konsep sesat dan menyesatkan mengenai Hari Kiamat atau Hari Akhir.
Apa saja perbedaan konsep Doomsday yang mereka sebarkan dengan konsep Hari Kiamat yang diajarkan Islam? Inilah di antaranya:
Menurut kaum kafir, doomsday memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:
1) Aneka bencana yang terjadi berada dalam batas kapasitas yang bisa diperkirakan oleh manusia. Bisa berupa bencana alam (super-volcano, collapsing star, solar-storm, colliding comet dll) dan atau bencana akibat ulah manusia (perang nuklir, penyebarluasan senjata biologi dll).
2) Bukan merupakan kehancuran seluruh alam. Hanya peralihan tahapan kehidupan di muka bumi. Seolah kehidupan di dunia akan berjalan terus tanpa akhir.
3) Masih menyisakan “survivors”. Sehingga ada kalangan elit tertentu dari ummat manusia yang bakal mendapat keistimewaan untuk diselamatkan saat skenario doomsday berlangsung.
4) Mengingkari alam akhirat khususnya hari akhir / pengadilan / berbangkit.
Sedangkan konsep Hari Kiamat menurut ajaran Islam memenuhi kriteria berikut:
1) Kehancuran seluruh alam semesta adalah atas Kehendak Allah Yang Maha Pencipta lagi Maha Kuasa.
2) Menandai berakhirnya kehidupan di dunia yang fana penuh senda-gurau dan permainan.
3) Seluruh manusia bahkan seluruh makhluk bakal mengalami kematian. Termasuk malaikat maut juga mengalami kematian.
4) Allah subhaanahu wa ta'aala akan bangkitkan kembali segenap manusia untuk diadili dan menerima vonis akhir kehidupan di alam akhirat. Untuk selanjutnya ia akan menjalani kehidupan sejati dan abadi di surga bagi kaum beriman dan di neraka bagi kaum kafir, musyrik dan munafik.
Yang paling penting ialah meyakini bahwa Hari Kiamat pasti akan datang untuk selanjutnya umat manusia bakal dibangkitkan kembali dan mengalami kehidupan kekal-abadi di akhirat yang sudah pasti sangat berbeda dengan kehidupan di dunia fana dewasa ini. Adapun jadwal berlangsungnya hari Kiamat hanya Allah subhaanahu wa ta'aala yang Maha Tahu.
“Maka sesudah Nabi Muhammad shollallahu ‘alahi wa sallam tidak akan ada Nabi lagi yang menjelaskan kepada manusia tentang tanda-tanda hari Kiamat beserta segala peristiwa yang akan terjadi pada akhir zaman, yang berupa peristiwa-peristiwa besar sebagai pemberitahuan akan hancurnya alam semesta ini, dan lahirnya kehidupan baru yang di sana kelak akan dibalas segala apa yang telah diperbuat manusia.” (“Asyrathus Sa’ah” Yusuf Al-Wabil hlm 14 penerbit CV Pustaka Mantiq Nov 1997)
يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ اللَّهِ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيباً
“Manusia bertanya kepadamu tentang “As-Sa’ah” (hari akhir/ berbangkit/ kiamat). Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu hanya di sisi Allah". Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat waktunya.” (QS Al-Ahzab 63)
Kalaupun ada fihak selain Allah subhaanahu wa ta’aala yang mengetahui jadwal kiamat tentunya dia adalah utusan Allah, yaitu Nabi Muhammad shollallahu ‘alahi wa sallam. Tapi tidak ditemukan satupun hadits yang menyebutkan jadwal hari Kiamat, baik tahun, bulan, apalagi tanggalnya. Satu-satunya hadits yang mengisyaratkan kapan bakal terjadinya hari Kiamat ialah hadits yang menyebutkan harinya, yaitu hari Jum’at. Namun, hari jum’at yang mana...? Wallahu a’lam bish-showwaab ...
خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ فِيهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُهْبِطَ وَفِيهِ تِيبَ عَلَيْهِ وَفِيهِ مَاتَ وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ وَمَا مِنْ دَابَّةٍ إِلَّا وَهِيَ مُسِيخَةٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مِنْ حِينَ تُصْبِحُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ شَفَقًا مِنْ السَّاعَةِ إِلَّا الْجِنَّ وَالْإِنْسَ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik hari ketika matahari terbit adalah hari Jum'at. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu Adam di turunkan dari surga, pada hari itu pula taubat Adam diterima, pada hari itu juga Adam wafat, pada hari itu Kiamat akan terjadi. Dan tidak ada satupun binatang melata kecuali mereka menunggu pada hari Jum'at sejak shubuh sampai terbit matahari karena takut akan datangnya hari Kiamat, kecuali jin dan manusia.”
(HR Abu Dawud – Isnadnya Shahih
menurut syarat Bukhari-Muslim)